Berendam di kolam renang pada musim panas sering kali membuat ujung jari mengerut dan keriput.
Setiap kali seseorang berendam, jari-jari tangan mereka berkerut dengan pola yang sama persis, demikian laporan para peneliti dalam Jurnal Perilaku Mekanis Bahan Biomedis bulan Mei. Hal ini dikarenakan lipatan-lipatan tersebut mengikuti jalur pembuluh darah di bawah permukaan kulit, yang pada umumnya tetap pada tempatnya.
Banyak orang mengira bahwa jari tangan dan kaki berkerut saat basah karena kulit membengkak saat menyerap air. Namun sekitar 20 tahun yang lalu, para peneliti menemukan bahwa kerutan berasal dari penyempitan pembuluh darah. Berendam dalam waktu lama menyebabkan air masuk ke dalam kulit dan mengencerkan jumlah garam dalam jaringan, yang kemudian dikirim ke otak melalui saraf. Otak kemudian memerintahkan pembuluh darah yang tidak bergerak untuk menyempit, menarik kulit di atasnya yang berlabuh di jari tangan dan kaki. Ini adalah mekanisme evolusi yang meningkatkan kekuatan cengkeraman di bawah air dengan menciptakan tekstur.
Guy German, seorang insinyur biomedis di Universitas Binghamton di New York, menulis tentang mengapa air membuat kulit mengerut untuk The Conversation. Namun, pertanyaan lanjutan dari seorang pembaca membuatnya bingung: “Apakah hal itu terjadi setiap saat, dan apakah itu terjadi dengan cara yang sama?”
“Saya duduk di sana, duduk dengan [serangkaian pertanyaan] ini dan berkata, ‘Saya benar-benar tidak tahu,’” kata German.
Dia dan mahasiswa pascasarjana meminta tiga orang untuk merendam tangan kanan mereka di dalam air bersuhu 40° Celcius selama 30 menit. Segera setelah itu, para peneliti mengambil foto dari setiap bantalan jari yang dipangkas. Para peserta mengulangi proses tersebut setidaknya 24 jam kemudian.
Dengan menumpangkan gambar jari yang sama dari kedua hari tersebut, terungkaplah pasangan kerutan yang memiliki lokasi dan bentuk yang sama. Analisis matematis dari lipatan-lipatan yang dipasangkan tersebut menunjukkan bahwa kerutan yang sesuai hampir sama satu sama lain.

“Sekarang pertanyaan yang ingin saya jawab adalah, apakah hal itu terjadi dalam skala waktu, katakanlah, satu tahun atau 10 tahun atau 50 tahun?” Kata German. Dia tidak yakin apakah susunan pembuluh darah di digit tetap sama selama seumur hidup seperti sidik jari. Jika demikian, pola kerutan jari suatu hari nanti dapat membantu identifikasi biometrik atau forensik, katanya.
“Saya menyukai fakta bahwa asal mula cerita ini berasal dari sebuah pertanyaan yang sederhana dan lugu,” kata German. “Hal ini membuka pintu besar bagi ilmu pengetahuan yang pada dasarnya tidak diketahui.”